a. Penentuan Fe dalam hemoglobin 1. Memasukkan 10 tetes darah kedalam cawan porselin, kemudian mamanaskan hingga membara 2. Setelah dingin, menambahkan HCl 0,1 n dan HNO3 yang telah dipanaskan sebelumnya 3. Mengaduk campuran dan menyaring filtratnya 4. Filtrat yang di peroleh dalam tabung reaksi ditambahkan K4Fe(CN)6 dan dengan KSCN 5. Mengamati perubahan warna pada setiap penambahan
10 tetes darah darah hangus (hitam) + HCl 0,1 + HNO3 ( ) Filtrat dibagi 2 ( tabung 1 + K4Fe(CN)6) larutan biru prusi; (tabung II + KSCN) larutan coklat
b. Tes daya kayalitik darah 1. Memasukkan 2 ml H2O2 3% kedalam tabung reaksi lalu diamati 2. Menambahkan beberap atetes darah kedalamnya 3. mengamati perubahan yang terjadi sebelum dan sesudah pengamatan
H2O2 3 % 2 ml ( bening) + beberapa tetes darah larutan merah, ada gelembung
c. Tes terhadap komponen- komponen darah 1. Mencampur 25 ml aquadest dan 5 ml liter darah kedalam cawan porselin, lalu panaskan pada pembakar spritus 2. Menambahkan beberapa tetes asam asetat 2M dan lanjutkan pemanasan hingga terbentuk koagulasi, lalu menyaringnya 3. Membagi filtrat kedalam tiga buah tabung. Tabung pertama, kedua dan ketiga masing- masing ditambahkan pereaksi benedict, millin dan pereaksi AgNO3 4. Sedangkan endapan yang ada pada no. 2 dipijarkan, lalu ditambahkan HCl kemudian 1 ml K4Fe(CN)6 2 M
5 ml darah + H2O 25 ml asam asetat larutan cokelat, ada endapan saring filtrat dibagi 3: Tabung I + pereaksi benedict merah bata Tabung II + AgNO3(0,2 M) bening endapan putih Tabung III + pereaksi millon ( bening) 2 lapisan (bagian atas: cokelat keruh; bawah: bening) Endapan saring filtrat + HCl 1 ml + K4Fe(CN)6 0,2 M larutan biru prusi
2. kenapa pada tes millon dengan reagen yang sama(bening) menghasilkan hasil yang berbeda???
karena pada contoh tes millon larutan protein dan asam amino juga terdapat banyak variasi da ragam. ex: Glisin ,threonin ,serin .alanin ,albumin serta di karenakan semua asam amino dan protein terdapat kandungan yang brbeda satu sama lain,sehingga hasilnya juga berbeda walaupun dengan reagen yang sama.
3.Apa definisi dari “Mengindetifikasi adanya gugus hidroksifenil spesifik pada asam amino tirosin melalui tes millon” Gugus fungsional-OH yang digunakan sebagai subsituen di sebuah senyawa organik. Molekul yang mengandung gugus hidroksil dikenal dengan sebutan alcohol.
OH adalah bentuk netral dari ion hidroksida. Radikal ini sangat reaktif dan dapat mengganggu kelangsungan hidup. radikal hidroksil yang paling sering dijumpai berasal dari dekomposisi dari hidroperoksida (ROOH) atau dalam kimia atmosfer, dengan reaksi oksigen yang tereksitasi dengan air. Radikal ini juga penting dalam kimia radiasi, karena radikal tersebut dapat membentuk hidrogen peroksida dan oksigen, yang mana dapat memulai pengkaratan dan radioaktof pada lingkungan. Dalam sintesis organik, radikal hidroksil didapatkan dari fotolisis dari 1-hidroksi-2(1H)-piridintiona.
BIOKIMIA VITAMIN B 1. Dalam pratikum yang digunakan adalah air untuk merendam beras selama satu malam.
2. Contoh lain dari beras menentukan vitamin b Alat dan Bahan Alat Bahan Tabung Reaksi Spot Plate. Water bath atau lampu bensin. Pipet tetes Neraca analitik Rak tabung reaksi Alat penangas air Penjepit
Glukosa 1 %, Fruktosa 1%, Maltosa 1%, sukrosa 1 % , Xylosa 1 %, Pati 1 %, Laktosa 1 %,Kentang, Larutan Tepung Beras, Tepung Ketan, Asam Sulfat Pekat. Larutan Alpha naftol 5 % dalam etanol (dibuat baru). Larutan Yodium (terdiri dari kristal yodium, kalium yodida, Aquades. Reagen Benedict: A {(17,5 gr Sodium citrat + 10 gr Sodium carbonat) dalam 80 ml air hangat )}. B. {(17,5 gr CuSo4 dalam 20 ml H2o)}. Campurkan A dan B perlahan-lahan dan diaduk. Reagen Seli wanoft, Larutan Molish.
Cara Kerja Uji molish 3 ml sampel + 2 tetes pereaksi molish → campur rata Ditambahkan perlahan-lahan melalui dinding tabung 3 ml asam sulfat pekat Jika sampel mengandung KH, akan membentuk cincin berwarna merah pada permukaan lapisan bawah. Warna merah segera berubah menjadi ungu tua. Diamkan 2 menit + 5 ml air → endapan warna ungu Uji KI (iodium) Pada papan uji diteteskan bahan yang akan diuji, ditambahkan dengan 1 tetes iodium encer dan campurkan merata. Uji benedict 5 ml reaksi benedict dimasukkan ke dalam tabung reaksi Kemudian ditambahkan 8 tetes larutan bahan yang diuji dicampur rata dan didihkan selama 5 menit biarkan sampai dingin. Jika terdapat endapan → terdapat gula pereduksi, dan jika larutan jernih → uji negatif Uji fehling Sebanyak 2 tetes (0,05 g) sampel + 2 sampai 3 ml fehling dipanaskan dengan penangas air 3 – 4 menit amati endapan yang terjadi Jika terdapat pereduksi warna biru pereaksi fehling hilang, endapan merah atau kuning CU2O akan terbentuk.
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Percobaan Hasil uji molisch beberapa jenis karbohidrat No Cara Kerja Hasil Pengamatan 1 Tepung Terigu + Pereaksi Molish + 3 ml H2So4 + 5 ml air Sama dengan sukrosa 2 Tepung Beras + Pereaksi Molish + 3 ml H2So4 + 5 ml air Sukrosa 3 Tepung Maizena + Pereaksi Molish + 3 ml H2So4 + 5 ml air Sukrosa 4 Amilum + Pereaksi Molish + 3 ml H2So4 + 5 ml air Berwarna putih keruh & terdapat sedikit endapan 5 Sukrosa + Pereaksi Molish + 3 ml H2So4 + 5 ml air Endapan Ungu 6 Maltosa + Pereaksi Molish + 3 ml H2So4 + 5 ml air Terbentuk cincin berwarna merah setelah diencerkan terdapat warna ungu. 7 Glukosa + Pereaksi Molish + 3 ml H2So4 + 5 ml air Endapan ungu sedikit. 8 Fruktosa + Pereaksi Molish + 3 ml H2So4 + 5 ml air Masih ada cincin merah dan terdapat endapan ungu.
Hasil Pembahasan Pada uji molisch, hasil uji menunjukkan bahwa semua bahan yang diuji adalah karbohidrat. Pereaksi molisch membentuk cincin yaitu pada larutan fruktosa, maltose. Pada maltosa terbentuk cincin berwarna merah, tapi setelah diencerkan warnanya berubah menjadi warna ungu. Sedangkan pada fruktosa terdapat cincin merah dan terdapat endapan berwarna u ngu. Hal ini sesuai dengan literatur uji molisch terhadap karbohidrat yaitu berwarna ungu. Pada tepung terigu, tepung beras, tepung maizena hasil yang di dapat sama dengan uji molisch pada sukrosa, yaitu menghasilkan endapan berwarna ungu. Glukosa pada uji molisch juga menghasilkan sedikit endapan berwarna ungu. Pada amilum, hasil yang didapatkan yaitu larutan berwarna putih keruh dan terdapat sedikit endapan. Kesimpulan Pada praktikum karbohisrat semuanya sesuai dengan literatur. Pada uji molisch menurut literatur berwarna ungu dan terdapat cincin. Pada uji KI (Yodium) juga sesuai literatur berwarna glikogen merah, iodin berwarna biru. Pada uji Benedict sesuai literatur berwarna merah bata, kadang hijau, dan orange. Sedangkan pada uji Fehling A dan B, berwarna kuning atau merah bata sesuai literatur.
1. Dari hasil pratikum tes amilase pada enzim apa perubahan yang terjadi???
Waktu (detik) menunjukkan waktu yang diperlukan untuk perubahan warna dari biru menjadi tidak berwarna. jadi waktu yang mempengaruhi perubahan warna pada hasil pratikumyang menjadi pengaryh utamanya supaya di dapat hasil yang di inginkan
2.bagaimana pengaruh suhu pada hasil paratikum pada suhu yang lebih tinggi ????
semakin tinggi suhu maka laju reaksi akan semakin cepat, pada umumnya laju reaksi menjadi dua kali lebih besar jika suhu di naikkan 10 derjad celcius
3.kenapa pada hasil paratikum amilase pada kerja enzim hanya amilumnya yang berbeda ??
karena pada pratikum harus ada yang diketahui perbedaan atau perubahan, dan karenadi dini kita menguji untuk mendapatkan hasil yang kita inginkan. jikalau sama maka tidak akan bisa kita membedakannya
1. Bagaimana jika jumlah phytonadione pada tes vit k berlebih atau berkurang ???
1. hiper hilirubinemia dilaporkan pernah terjadi pada bayi baru lahir jika oBat diberikan melebihi dosis yang di anjurkan
2. sianosis, kolapsvaskular perifer, muka memerah, berkeringat, rasa nyeri di dada, hiperhidrosis, syok, reaksi hipersensitif, termasuk reaksi anafilaktik dan kematian pernah dilaporkan terjadi melalui pemberian secara intra vena. Pemberian secara intra vena sebaiknya dihindari
2. apakah manfaat vit k jika di injeksikan pada bayi ?? a. mencegah peredaran darah pada otak bayi b. membantu prosespembekuan darah c. agar proses imunisasi berlangsung dengan lancar
3. apa manfaat vit k selain untuk pembekuan darah ???
a.pada penderita doabetes militus penderita tidak tergantung dengan insulun.
tugas 1. Apakah ada gunanya di lakukan tes barfoed. Jawab : gunanya untuk membedakn monosakarida dan di sakarida pada karbohidrat dengan mengontrol kondisi PH serta waktu pemanasannya
2.coba anda jelaskan masa proses reduksi ci cuptum menjadi ci cuptum oksida?
Jawab : masa prosesnya setelah adanya endapan merah pada saat wktu pemanasan uji barfoe
6 komentar:
Nama : NUR HANIFAH
NIM : 1210104082018
BIOKIMIA TENTANG TES MILLON
1.Tes millon pada pemeriksaan darah !!!!!!
a. Penentuan Fe dalam hemoglobin
1. Memasukkan 10 tetes darah kedalam cawan porselin, kemudian mamanaskan hingga membara
2. Setelah dingin, menambahkan HCl 0,1 n dan HNO3 yang telah dipanaskan sebelumnya
3. Mengaduk campuran dan menyaring filtratnya
4. Filtrat yang di peroleh dalam tabung reaksi ditambahkan K4Fe(CN)6 dan dengan KSCN
5. Mengamati perubahan warna pada setiap penambahan
10 tetes darah darah hangus (hitam) + HCl 0,1 + HNO3 ( ) Filtrat dibagi 2 ( tabung 1 + K4Fe(CN)6) larutan biru prusi; (tabung II + KSCN) larutan coklat
b. Tes daya kayalitik darah
1. Memasukkan 2 ml H2O2 3% kedalam tabung reaksi lalu diamati
2. Menambahkan beberap atetes darah kedalamnya
3. mengamati perubahan yang terjadi sebelum dan sesudah pengamatan
H2O2 3 % 2 ml ( bening) + beberapa tetes darah larutan merah, ada gelembung
c. Tes terhadap komponen- komponen darah
1. Mencampur 25 ml aquadest dan 5 ml liter darah kedalam cawan porselin, lalu panaskan pada pembakar spritus
2. Menambahkan beberapa tetes asam asetat 2M dan lanjutkan pemanasan hingga terbentuk koagulasi, lalu menyaringnya
3. Membagi filtrat kedalam tiga buah tabung. Tabung pertama, kedua dan ketiga masing- masing ditambahkan pereaksi benedict, millin dan pereaksi AgNO3
4. Sedangkan endapan yang ada pada no. 2 dipijarkan, lalu ditambahkan HCl kemudian 1 ml K4Fe(CN)6 2 M
5 ml darah + H2O 25 ml asam asetat larutan cokelat, ada endapan saring filtrat dibagi 3:
Tabung I + pereaksi benedict merah bata
Tabung II + AgNO3(0,2 M) bening endapan putih
Tabung III + pereaksi millon ( bening) 2 lapisan (bagian atas: cokelat keruh; bawah: bening)
Endapan saring filtrat + HCl 1 ml + K4Fe(CN)6 0,2 M larutan biru prusi
2. kenapa pada tes millon dengan reagen yang sama(bening) menghasilkan hasil yang berbeda???
karena pada contoh tes millon larutan protein dan asam amino juga terdapat banyak variasi da ragam.
ex: Glisin ,threonin ,serin .alanin ,albumin
serta di karenakan semua asam amino dan protein terdapat kandungan yang brbeda satu sama lain,sehingga hasilnya juga berbeda walaupun dengan reagen yang sama.
3.Apa definisi dari “Mengindetifikasi adanya gugus hidroksifenil spesifik pada asam amino tirosin melalui tes millon”
Gugus fungsional-OH yang digunakan sebagai subsituen di sebuah senyawa organik. Molekul yang mengandung gugus hidroksil dikenal dengan sebutan alcohol.
OH adalah bentuk netral dari ion hidroksida. Radikal ini sangat reaktif dan dapat mengganggu kelangsungan hidup. radikal hidroksil yang paling sering dijumpai berasal dari dekomposisi dari hidroperoksida (ROOH) atau dalam kimia atmosfer, dengan reaksi oksigen yang tereksitasi dengan air. Radikal ini juga penting dalam kimia radiasi, karena radikal tersebut dapat membentuk hidrogen peroksida dan oksigen, yang mana dapat memulai pengkaratan dan radioaktof pada lingkungan.
Dalam sintesis organik, radikal hidroksil didapatkan dari fotolisis dari 1-hidroksi-2(1H)-piridintiona.
NAMA : RIA HAZANAH
NIM :1210104082020
BIOKIMIA VITAMIN B
1. Dalam pratikum yang digunakan adalah air untuk merendam beras selama satu malam.
2. Contoh lain dari beras menentukan vitamin b
Alat dan Bahan
Alat Bahan
Tabung Reaksi
Spot Plate.
Water bath atau lampu bensin.
Pipet tetes
Neraca analitik
Rak tabung reaksi
Alat penangas air
Penjepit
Glukosa 1 %, Fruktosa 1%, Maltosa 1%, sukrosa 1 % , Xylosa 1 %, Pati 1 %, Laktosa 1 %,Kentang, Larutan Tepung Beras, Tepung Ketan, Asam Sulfat Pekat.
Larutan Alpha naftol 5 % dalam etanol (dibuat baru).
Larutan Yodium (terdiri dari kristal yodium, kalium yodida, Aquades.
Reagen Benedict: A {(17,5 gr Sodium citrat + 10 gr Sodium carbonat) dalam 80 ml air hangat )}. B. {(17,5 gr CuSo4 dalam 20 ml H2o)}. Campurkan A dan B perlahan-lahan dan diaduk.
Reagen Seli wanoft, Larutan Molish.
Cara Kerja
Uji molish
3 ml sampel + 2 tetes pereaksi molish → campur rata
Ditambahkan perlahan-lahan melalui dinding tabung 3 ml asam sulfat pekat
Jika sampel mengandung KH, akan membentuk cincin berwarna merah pada permukaan lapisan bawah. Warna merah segera berubah menjadi ungu tua.
Diamkan 2 menit + 5 ml air → endapan warna ungu
Uji KI (iodium)
Pada papan uji diteteskan bahan yang akan diuji, ditambahkan dengan 1 tetes iodium encer dan campurkan merata.
Uji benedict
5 ml reaksi benedict dimasukkan ke dalam tabung reaksi
Kemudian ditambahkan 8 tetes larutan bahan yang diuji dicampur rata dan didihkan selama 5 menit biarkan sampai dingin.
Jika terdapat endapan → terdapat gula pereduksi, dan jika larutan jernih → uji negatif
Uji fehling
Sebanyak 2 tetes (0,05 g) sampel + 2 sampai 3 ml fehling dipanaskan dengan penangas air 3 – 4 menit amati endapan yang terjadi
Jika terdapat pereduksi warna biru pereaksi fehling hilang, endapan merah atau kuning CU2O akan terbentuk.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Percobaan
Hasil uji molisch beberapa jenis karbohidrat
No Cara Kerja Hasil Pengamatan
1 Tepung Terigu + Pereaksi Molish + 3 ml H2So4 + 5 ml air Sama dengan sukrosa
2 Tepung Beras + Pereaksi Molish + 3 ml H2So4 + 5 ml air Sukrosa
3 Tepung Maizena + Pereaksi Molish + 3 ml H2So4 + 5 ml air Sukrosa
4 Amilum + Pereaksi Molish + 3 ml H2So4 + 5 ml air Berwarna putih keruh & terdapat sedikit endapan
5 Sukrosa + Pereaksi Molish + 3 ml H2So4 + 5 ml air Endapan Ungu
6 Maltosa + Pereaksi Molish + 3 ml H2So4 + 5 ml air Terbentuk cincin berwarna merah setelah diencerkan terdapat warna ungu.
7 Glukosa + Pereaksi Molish + 3 ml H2So4 + 5 ml air Endapan ungu sedikit.
8 Fruktosa + Pereaksi Molish + 3 ml H2So4 + 5 ml air Masih ada cincin merah dan terdapat endapan ungu.
Hasil Pembahasan
Pada uji molisch, hasil uji menunjukkan bahwa semua bahan yang diuji adalah karbohidrat. Pereaksi molisch membentuk cincin yaitu pada larutan fruktosa, maltose. Pada maltosa terbentuk cincin berwarna merah, tapi setelah diencerkan warnanya berubah menjadi warna ungu. Sedangkan pada fruktosa terdapat cincin merah dan terdapat endapan berwarna u ngu. Hal ini sesuai dengan literatur uji molisch terhadap karbohidrat yaitu berwarna ungu. Pada tepung terigu, tepung beras, tepung maizena hasil yang di dapat sama dengan uji molisch pada sukrosa, yaitu menghasilkan endapan berwarna ungu. Glukosa pada uji molisch juga menghasilkan sedikit endapan berwarna ungu. Pada amilum, hasil yang didapatkan yaitu larutan berwarna putih keruh dan terdapat sedikit endapan.
Kesimpulan
Pada praktikum karbohisrat semuanya sesuai dengan literatur. Pada uji molisch menurut literatur berwarna ungu dan terdapat cincin. Pada uji KI (Yodium) juga sesuai literatur berwarna glikogen merah, iodin berwarna biru. Pada uji Benedict sesuai literatur berwarna merah bata, kadang hijau, dan orange. Sedangkan pada uji Fehling A dan B, berwarna kuning atau merah bata sesuai literatur.
NAMA: ADE IRWAN
NIM : 1210104082001
1. Dari hasil pratikum tes amilase pada enzim apa perubahan yang terjadi???
Waktu (detik) menunjukkan waktu yang diperlukan untuk perubahan warna dari biru menjadi tidak berwarna.
jadi waktu yang mempengaruhi perubahan warna pada hasil pratikumyang menjadi pengaryh utamanya supaya di dapat hasil yang di inginkan
2.bagaimana pengaruh suhu pada hasil paratikum pada suhu yang lebih tinggi ????
semakin tinggi suhu maka laju reaksi akan semakin cepat, pada umumnya laju reaksi menjadi dua kali lebih besar jika suhu di naikkan 10 derjad celcius
3.kenapa pada hasil paratikum amilase pada kerja enzim hanya amilumnya yang berbeda ??
karena pada pratikum harus ada yang diketahui perbedaan atau perubahan, dan karenadi dini kita menguji untuk mendapatkan hasil yang kita inginkan.
jikalau sama maka tidak akan bisa kita membedakannya
NAMA: SITI AZIZAH
NIM : 1210104082023
1. Bagaimana jika jumlah phytonadione pada tes vit k berlebih atau berkurang ???
1. hiper hilirubinemia dilaporkan pernah terjadi pada bayi baru lahir jika oBat diberikan melebihi dosis yang di anjurkan
2. sianosis, kolapsvaskular perifer, muka memerah, berkeringat, rasa nyeri di dada, hiperhidrosis, syok, reaksi hipersensitif, termasuk reaksi anafilaktik dan kematian pernah dilaporkan terjadi melalui pemberian secara intra vena. Pemberian secara intra vena sebaiknya dihindari
2. apakah manfaat vit k jika di injeksikan pada bayi ??
a. mencegah peredaran darah pada otak bayi
b. membantu prosespembekuan darah
c. agar proses imunisasi berlangsung dengan lancar
3. apa manfaat vit k selain untuk pembekuan darah ???
a.pada penderita doabetes militus penderita tidak tergantung dengan insulun.
NAMA:RIAN ISMAIL
NIM:1210104082021
1.Kenapa ale-ale jeruk tidak mengandung vitamin C?
-karna ale-ale jeruk sudah banyak mengandung bahan kimia dari pengolahan pabrik,sehingga kandungan vitamin C nya berkurang.
2.jelas kan kenapa tidak semua bahan makanan yang mengandung asam
mengandung vitamin C?
-karna bahan makanan atau minuman yang mengandung asam tersebut sebagiannya malahan akan merusak sistem pencernaan manusia.
3.berapa suhu panas agar mendapat kan hasil yang baik,dlm uji vitamin C?
-menurut percobaan yang saya lakukan suhu panas terbaiknya adalah 100 derajat celcius.
NAMA : fadilha saputri
NIM : 1210104082008
tugas
1. Apakah ada gunanya di lakukan tes barfoed.
Jawab : gunanya untuk membedakn monosakarida dan di sakarida pada karbohidrat dengan mengontrol kondisi PH serta waktu pemanasannya
2.coba anda jelaskan masa proses reduksi ci cuptum menjadi ci cuptum oksida?
Jawab : masa prosesnya setelah adanya endapan merah pada saat wktu pemanasan uji barfoe
maaf telat buk :)
ini link blog nya
http://fadilhas.blogspot.com/
Posting Komentar