Minggu, 22 Maret 2009
TUGAS SISWA AKPER NABILA PADANG PANJANG
Bagi yang belum ikut presentasi, tugas dikumpulkan di blog atau e-mail.
Selasa, 10 Maret 2009
Saatnya kita sadar untuk Memilih
Ketika terlalu banyak partai bermunculan di saat-saat menjelang pemilu ini, tidak terbayangkan, berapa banyak uang berputar di seluruh Indonesia. Tak tanggung-tanggung, bermacam-macam publikasi dilakukan untuk dapat dikenal oleh masyarakat yang akan memilih. Dimulai dari media massa, TV, Radio, adu argumentasi, kampanye,iklan, selebaran, kartu nama, stiker dll. Dan untuk yang satu ini memang pemilik usaha di bidang sablon, digital printing serta media massa, menuai panennya di musim ini. Tak lupa kampanye lewat sms dan telpon pun dilakukan. Banyak caleg yang bermunculan dari orang yang berpunya sampai orang yang memang hanya penarik becak saja.
Tapi ironisnya, tak banyak pajak yang didapatkan oleh pemerintah daerah. Bendera dan photo bergelayutan dimana-mana, dari atap rumah, di ranting pohon, dan di setiap lampu merah, banyak saja wajah-wajah baru yang bermunculan, yang tentu saja menambah bingung para pemilih.
Memang tidak ada yang salah, jika harus mempublikasikan diri, karena itu memang hak mereka, tapi jangan salah, karena kita juga berhak untuk memilih caleg yang benar-benar sudah kita kenal "pribadinya, ucapannya, pemikirannya, jiwa sosialnya dan kinerjanya terhadap masyarakat yang memang sudah dibuktikan minimal 1 tahun yang lalu. Jangan hanya photo dan jabatan saja yang kita pertimbangkan, tapi kerja nyata yang menyentuh setiap sendi dan paham terhadap kebutuhan mendasar dari rakyat Indonesia yang sangat butuh pemimpin yang "down to earth" pada saat ini.
Nah, satu bulan inilah waktunya kita jeli mengamati siapa caleg itu, dan gunakan hak pilih kita. Jangan sampai kita menyerahkan saja kepemimpinan ini 5 tahun yang akan datang ke tangan-tangan caleg yang arogan, dan lebih mementingkan kepentingan Pribadi/ partai/golongan tertentu saja, bukan kepada kebutuhan masyarakat saat ini, yang ingin juga sejahtera seperti mereka yang berada di Kursi DPR/DPRD sana. Semoga.
Tapi ironisnya, tak banyak pajak yang didapatkan oleh pemerintah daerah. Bendera dan photo bergelayutan dimana-mana, dari atap rumah, di ranting pohon, dan di setiap lampu merah, banyak saja wajah-wajah baru yang bermunculan, yang tentu saja menambah bingung para pemilih.
Memang tidak ada yang salah, jika harus mempublikasikan diri, karena itu memang hak mereka, tapi jangan salah, karena kita juga berhak untuk memilih caleg yang benar-benar sudah kita kenal "pribadinya, ucapannya, pemikirannya, jiwa sosialnya dan kinerjanya terhadap masyarakat yang memang sudah dibuktikan minimal 1 tahun yang lalu. Jangan hanya photo dan jabatan saja yang kita pertimbangkan, tapi kerja nyata yang menyentuh setiap sendi dan paham terhadap kebutuhan mendasar dari rakyat Indonesia yang sangat butuh pemimpin yang "down to earth" pada saat ini.
Nah, satu bulan inilah waktunya kita jeli mengamati siapa caleg itu, dan gunakan hak pilih kita. Jangan sampai kita menyerahkan saja kepemimpinan ini 5 tahun yang akan datang ke tangan-tangan caleg yang arogan, dan lebih mementingkan kepentingan Pribadi/ partai/golongan tertentu saja, bukan kepada kebutuhan masyarakat saat ini, yang ingin juga sejahtera seperti mereka yang berada di Kursi DPR/DPRD sana. Semoga.
Langganan:
Postingan (Atom)