Hari Senin tanggal 11 Mei 2015 lalu, saya diundang untuk memberikan pelatihan Etika dan Kepibadian di Kab. Kep.Mentawai. Perjalanan ke Mentawai bisa menggunakan kapal, ada yang lama yaitu 10 jam dimana berangkat malam dan sampai pagi subuh dengan biaya yang lebih murah dan ada yang memakai kapal cepat 3 jam tentu dengan harga berlipat. Keberangkatan dengan kapal cepat ini setiap hari Senin, Rabu dan Jumat pada jam 6 pagi jam 10 dan jam 3 sore kalau tidak salah.
Dalam perbincangan dengan panitia akhirnya saya pilih yang kapal cepat saja, karena takutnya besok saya nggak fit lagi untuk memberikan pelatihan, walau penginapanpun sudah disiapkan.
Nah ..sampailah keberangkatan dengan kapal ini, ternyata memang Ombak Mentawai cukup tinggi saat itu, saya berusaha untuk tidak terpengaruh dengan keadaan. Saya berdoa dan menghipnotis diri sendiri dengan mengatur NLP (Neuro Linguistic Programming) diri untuk mengatasi situasi itu. Saya berdoa supaya bisa tidur untuk menggantikan waktu tidur semalam yang terganggu oleh sakit kepala yang selalu mendera setiap kali saya kena suasana panas atau sinar matahari.
Baru seperempat jam tertidur, eh terbangun oleh suara VCD yang tengah disetel oleh awak kapal. Saya pikir filmnya bagus, ternyata film kekerasan dan pembunuhan hidup2, wah langsung suasana perut saya seperti bercampur aduk, belum lagi ombak yang masih tinggi mengombangambingkan kapal cepat ini, ditambah ada bau2 yang tak sedap yang samar2 seperti bau muntah dll. saya pikir ada beberapa orang dibelakang yang tidak tahan dengan situasi itu.
Sayapun lalu mencoba mengeset NLP (Neuro Linguistic Programming) dan self hypnosis. Tarik nafas dalam2 dan berdoa semoga perut saya bisa netral nggak sampai keluar juga isinya. Saya pikirkan bahwa selama riwayat saya belum pernah muntah, saya ingat saja pikiran bawah sadar itu, bahwa saya mensugesti diri sendiri dan menganggap termasuk orang yang kuat dari godaan ini. Karena ada penumpang di belakang yang pinjam freshcare saya, jadi dech tambah mual rasanya. Maka saya tambah sugesti saya dengan mengalihkan pandangan saya dari layar TV yang tepat di depan saya sambil mengingat film Barbie yang cantik2 dan anggun. Dan satu lagi yang harus membuat saya kuat adalah bahwa saya berfikir 3 jam lagi sesampai di Mentawai saya akan langsung memberikan materi. Dan saya anggap saja seperti sedang naik mobil di jalan yang berlubang dan seperti sedang naik roller coaster. Sugesti yang sama juga saya pakai ketika naik pesawat terbang, jika terjadi turbulensi. Tehnik seperti ini dikenal dengan Tehnik Switching di NLP yaitu menggantikan keadaan yang tidak diinginkan dengan keadaan yang diinginkan supaya kondisinya lebih nyaman.
Nah..bagaimana dengan anda?
Nah..bagaimana dengan anda?